Mengenal Siapa Jim Geovedi Hanya Lulusan - SMA Jim Geovedi Hacker Indonesia Yang Di Takuti Dunia Bahkan Amerika

 



Jim Geovedi, Hacker Indonesia Yang Di Takuti Dunia, Bahkan Amerik

 

Jim Geovedi adalah orang yang berbahaya. Pada masa ketika nyaris semua informasi dan manusia terkoneksi, Jim, jika dia mau, bisa setiap saat keluar masuk ke sana: melongok percakapan surat elektronik atau sekedar mengintip perselingkuhan anda di dunia maya.

Lebih dari itu, dia bisa saja mencuri data-data penting: lalu lintas transaksi bank, laporan keuangan perusahaan atau bahkan mengamati sistem pertahanan negara.

“Kalau mau saya bisa mengontrol internet di seluruh Indonesia,“ kata Jim dalam percakapan dengan Deutsche Welle.

Dia adalah hacker Indonesia dengan reputasi global: hilir mudik Berlin, Amsterdam, Paris, Torino, hingga Krakow menjadi pembicara pertemuan hacker internasional yang sering dibalut dengan nama seminar sistem keamanan. Dalam sebuah pertemuan hacker dunia, Jim memperagakan cara meretas satelit: ya, Jim bisa mengubah arah gerak atau bahkan menggeser posisi satelit. Keahliannya ini bisa anda lihat di Youtube.

Jim Geovedi sejak 2012 pindah ke London dan mendirikan perusahaan jasa sistem keamanan teknologi informasi bersama rekannya. Dia menangani para klien yang membutuhkan jasa pengamanan sistem satelit, perbankan dan telekomunikasi. Dua tahun terakhir, dia mengaku tertarik mengembangkan artificial intelligence komputer.

Tapi Jim Geovedi menolak disebut ahli. Dalam wawancara, Jim lebih suka menganggap dirinya “pengamat atau kadang-kadang partisipan aktif dalam seni mengawasi dari tempat yang jauh dan aman.“

Tidak, Jim bukan lulusan sekolah IT ternama. Lulus SMA, Jim menjalani kehidupan jalanan yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Beruntung seorang terdekatnya memperkenalkan dia dengan komputer dan internet. Sejak itu, Jim Geovedi belajar secara otodidak: menelusuri ruang-ruang chatting para hacker dunia.

Apa saja yang pernah anda hack?

Saya tidak pernah menghack…kalaupun ya, saya tidak akan mengungkapkannya dalam wawancara, hehehe. Tapi saya banyak dibayar untuk melakukan uji coba sistem keamanan. Saya punya konsultan perusahaan keamanan untuk menguji aplikasi dan jaringan. Klien saya mulai dari perbankan, telekomunikasi, asuransi, listrik, pabrik rokok dan lain-lain.

Bagaimana anda membangun reputasi sebagai hacker?

Saya tidak memulai dengan menghack sistem, kemudian setelah terkenal membuka identitas dan membangun bisnis sistem keamanan. Sejak awal, saya lebih banyak bergaul dengan para hacker dunia ketimbang Indonesia, dan dari sana saya sering diundang menjadi pembicara seminar atau diwawancara media internasional. Beberapa tahun setelah itu saya mulai diperhatikan di Indonesia.

Tahun 2004, saya diminta membantu KPU (saat itu data pusat penghitungan suara Pemilu diretas-red) yang kena hack. Saya disewa untuk mencari tahu siapa pelakunya (seorang hacker bernama Dani Firmansyah akhirnya ditangkap-red).

Ketika wireless baru masuk Indonesia tahun 2003, saya sudah diminta menjadi pembicara di Kuala Lumpur tentang bahaya sistem itu. Tahun 2006, saya diminta menjadi pembicara isu sistem keamanan satelit, dan itu yang mungkin membuat nama saya naik.

Apakah anda bisa menghack satelit?

Ya bisa, satelit itu sistemnya cukup unik. Orang yang bisa mengontrol satelit harus tahu A sampai Z tentang isi satelit. Dan satu-satunya cara adalah anda harus masuk ke ruang operator atau berada dalam situasi kerja sang operator (dengan meretasnya-red). Dari sana anda akan memahami semua hal: satelit ini diluncurkan kapan, bagaimana cara kontrol, sistem apa yang digunakan.

Setelah itu anda akan bisa memahami: oh di sini toh kelemahan sistemnya. Itu semua total insting. Semakin sering anda mempelajari kasus, jika berhadapan dengan kasus lain, anda akan bisa melihat adanya kesamaan pola. Kalau anda sudah melihat kesamaan pola, maka anda akan tahu.

Satelit mana saja yang pernah anda hack?

Hahaha…saya harus berada di lingkungan operatornya.

Tapi anda bisa masuk ke lingkungan itu dari jarak jauh (meretas-red) kan?

Hahaha, untuk satu atau dua kasus itu bisa dilakukan.

Satelit mana yang anda hack?

Itu satelit klien saya hahaha…satelit Indonesia dan satelit Cina.

Apa yang anda lakukan dengan satelit itu?

Saat itu saya diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit, dan saya melihat: oh ini ada kemungkinnan untuk digeser atau dirotasi sedikit… lalu ya saya geser…dan itu membuat mereka panik karena agak sulit mengembalikan satelit itu ke orbit.

Untung mereka punya bahan bakar ekstra. Mereka bilang: oke cukup jangan diteruskan. Satelit yang dari Cina bisa saya geser tapi kalau yang dari Indonesia saya ubah rotasinya.

Dengan kemampuan seperti ini, bagaimana anda mengatasi godaan?

Kalau mau, saya bisa mengontrol internet seluruh Indonesia. Saya bisa mengalihkan traffic (lalu lintas data-red), saya bisa mengamati traffic yang keluar ataupun masuk Indonesia. Saya bisa memodifikasi semua transaksi keuangan…dengan kapasitas saya itu mungkin saja dilakukan.

Tapi buat apa? Saya termasuk orang yang bersyukur atas apa yang saya punya. Saya nggak punya interest berlebihan soal materi.
Salut kah Anda Dengan Om Jim ini? Saya sendiri jujur bejuta kagum kepada beliau.

 

 

 

Kita sudah sering mendengar berita tentang para hacker top dunia dengan kemampuan mereka yang luar biasa, ada yang mampu meretas data FBI, data bank, perusahaan-perusahaan besar sampai data penting pemerintahan, misalnya saja Kevin Mitnick, Linus Torvalds, Robert Tappan Morris dan masih banyak lagi hacker lain dengan nama yang sudah mendunia. Tapi tahukah anda bahwa ada seorang hacker asal Indonesia yang sangat ditakuti oleh negara-negara lain? Dia adalah Jim Geovedi.

Jim Geovedi lahir di Lampung pada 28 Juni 1979 adalah seorang pakar keamanan teknologi informasi (hacker) ternama asal Indonesia yang mempunyai reputasi kelas dunia. Pada tahun 1998-1999, setelah lulus SMA, Geovedi menjalani kehidupan sebagai seniman grafis di Bandar Lampung.

Awalnya Jim Geovedi belajar tentang komputer dan internet secara otodidak hanya dengan bermodal komputer dan internet. Awalnya dia iseng mengotak-atik program. Namun ternyata hal ini membuatnya merasa tertarik untuk mendalami lebih lanjut. Ia pun mulai serius belajar tentang perkomputeran. Ia bisa belajar dari mana saja. Termasuk dari chatting. Dari dunia chatting inilah ia bisa tahu tentang masalah hacking. Ia mulai belajar secara otodidak dan menelusuri ruang obrolan para peretas ternama dunia. Dari obrolan inilah, ia belajar segalanya termasuk tentang dunia sekuritas.

Hacker Indonesia ini pun kemudian melakukan penelitian lebih lanjut tentang dunia hacking. Ia melakukan riset selama dua tahun lamanya.Usaha kerasnya ini pun tidak mengkhianati. Namanya mencuat di kalangan sekuritas underground. Bahkan ia pun mampu membangun sistem operasi bernama FreeBSD dan OpenBSD. Selain itu, ia juga turut berpartisipasi tentang segala hal yang berkaitan dengan aplikasi sekuriti lainnya.

Namanya yang berkibar ini membuat Jim Geovedi akhirnya membuat perusahaan sendiri untuk lembaga pemerintahan. Ia pun berperan besar karena berhasil membantu Komisi Pemilihan Umum dalam menemukan pelaku penjebol pusat data penghitungan suara pemilu tahun 2004.

Hal yang lebih membanggakan lagi bagi Indonesia, Jim Geovedi bukanlah seorang hacker kriminal demi kepentingan pribadinya. Pada tahun 2006 (BBC News – 2006), Jim pernah menjadi pembicara tentang isu keamanan satelit. Dari hal tersebutlah, Jim mencoba untuk mempelajari sistem dan proses kerja satelit yang akhirnya dia dapat menguasainya. Tidak hanya sekedar mengubah arah satelit, Jim bahkan mampu menggeser satelit yang dia targetkan, misalnya saja satelit China yang pernah menjadi uji coba baginya karena permintaan dari negara China langsung untuk menguji pertahanan satelit mereka, Jim menggeser posisinya hingga membuat kliennya itu kualahan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jim selajutnya dijadikan acuan sebuah topik pembicaraan dalam acara Black Hat Security Conference di Washington pada bulan Januari 2009 silam.

Saat ini ia menetap di London dan sering diwawancarai tentang sistem keamanan satelit, keamanan perbankan, dan penegakan hukum. Dalam wawancara dengan Deutsche Welle, Geovedi mengatakan bahwa dengan kemampuannya, ia bisa mengendalikan jaringan Internet di seluruh Indonesia, mengalihkan lalu lintas datanya, mengamati lalu lintas data yang keluar masuk, dan memodifikasi semua transaksi keuangan, namun ia tidak tertarik melakukannya. Media sering menyebutnya sebagai contoh orang-orang yang terkenal di industri IT dengan mengandalkan otaknya saja tanpa gelar akademik.

Meski tidak pernah menginjak bangku kuliah, pemuda ini bisa mendapat penghasilan puluhan juta rupiah setiap bulannya. Lalu, dari mana Jim mendapat kemampuan di bidang hacking dan teknologi informasi tersebut? Yang jelas bukan dari bangku kuliah. Jim belajar secara otodidak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OWASP Top 10 Security Risks and Vulnerabilities